Minggu, 31 Januari 2016

Menjadi lelaki baik, juga.

Posted by Tamy on Januari 31, 2016 with No comments

Jujur,
Aku selalu suka melihat laki-laki dengan kemampuan intelektual yang bagus. Bukan cuma mereka-mereka yang mendapatkan nilai sempurna di sekolah, ataupun peraih IPK cumlaude di kampusnya.
Meskipun tentu saja, mereka juga mengagumkan.

Aku selalu luluh tiap kali menemukan laki-laki dengan wawasan seluas samudera, yang ketika kita berbicara dengannya, akan ada saja hal baru yang kita dapatkan. Akan selalu ada topik menarik untuk didiskusikan, hingga waktu tak lagi terasa lama.

Aku pengagum mereka, laki-laki yang mau belajar dan tak malu mengakuinya. Mereka yang masih menyempatkan membuat tugas dan PR, bahkan meskipun hari-harinya penuh agenda bermain bola, bertanding basket, ataupun sekedar duduk di depan PlayStation.

Aku juga selalu takjub dengan lelaki yang pandai membawa diri, yang bisa menempatkan keberadaannya dengan benar, sehingga orang-orang merasa nyaman berada di sekitarnya. Merasa senang melihat kehadirannya, dan mencari-cari dirinya jika sedang tak dipandangan.

Aku benar-benar menyerah, jika menemukan lelaki pintar dan humble dalam satu paket. Dia yang tau banyak hal, tetapi tak pernah menyombongkan dirinya. Tak pernah mengintimidasi lawan bicaranya, tak pernah meremehkan orang lain.
Dia yang hanya menggunakan kemampuan berpikirnya untuk hal-hal baik. Sungguh, orang seperti itu akan sangat menyenangkan untuk dikenal.

Dear lelaki pintar, cerdas, dan berwawasan di luar sana...
Kalian itu adorable... dan pesanku, jangan lupa untuk menjadi lelaki baik juga.

Love,
Tamy♡

Sabtu, 30 Januari 2016

I'm Still Learning...

Posted by Tamy on Januari 30, 2016 with 2 comments

Dear You...

Kamu yang sedang membaca surat ini...
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya aku masih sangat baru dalam dunia tulis-menulis dengan menggunakan media blog. Masih membutuhkan latihan dan belajar yang lebih banyak. Masih begitu minim jam terbangnya.

Namun kuharap, kamu siap untuk membaca beberapa kalimat yang masih belum tersusun dengan rapi, yang masih perlu editan berkali-kali.

Lihatlah, postinganku bahkan belum sampai angka lima belas yang menunjukkan betapa masih 'bayi'-nya tulisanku, dan kebanyakan bercerita hal-hal yang tak terlalu penting.
Tapi, aku sungguh ingin belajar...

Ketahuilah, bahwa ternyata menulis surat cinta itu bukan perkara mudah.
Bahkan, menulis surat izin sakit jauh terasa lebih menyenangkan.
Setidaknya, surat izin sakit tak memerlukan ungkapan yang harus membuat pembaca merasa dicintai bukan? Surat izin sakit tentu to the point, tidak seperti surat cinta yang penuh kalimat manis yang kadang mampu membuat menangis.
Tapi, aku benar-benar ingin bisa menulis banyak hal...

Ketahuilah, bahwa aku ingin menulis dengan baik, dengan konsisten, dan dengan hati.
Aku akan berusaha membuat tulisan-tulisanku bisa dibaca dan dimengerti seberapa abstrak-pun bentuknya.

Dear You...
Sebentuk surat cinta ini kutujukan untuk kamu agar bisa sedikit mengenaliku, sebelum kemudian -semoga- mau membaca surat-suratku berikutnya.

Ku harap, ketika membaca tulisanku, kamu tidak merasa sedang menyia-nyiakan waktumu yang berharga.
Ku harap, semoga kalian bisa mendapat sesuatu yang baik. Apapun itu.

Semoga, kamu mau meninggalkan jejak di kolom komentar, agar aku tau apa yang harus dilakukan agar selanjutnya bisa lebih baik lagi.
I'm still learning how to write a good post, so I think join #30HariMenulisSuratCinta is a nice solution.

Terimakasih sudah menyempatkan mampir, semoga betah dan mau menunggu suratku esok hari di #30HariMenulisSuratCinta.

Love,
Tamy♡

Jumat, 22 Januari 2016

Time heals? Yeah. Maybe.

Posted by Tamy on Januari 22, 2016 with No comments

Gadis ini, selalu melangkahkan kaki ke arah yang salah jika itu menyangkut perasaan.

Dia selalu saja terlambat sadar dan tak mau percaya, bahkan ketika orang baik dan tulus yang menawarkan kenyamanan.
Sebaliknya, dia menjadi begitu bodoh saat orang yang salah mendekatinya. Dia membuka hati dengan senyum lebar, tetapi hanya untuk menelan kekecewaan.

Bukan, bukan salahnya. Bukan pula kesalahan dari orang yang datang. Tak ada yang bisa disalahkan, semua pasti punya alasan yang begitu pas dan sesuai. Ataukah, alasan itu dicari untuk membenarkan diri? Untuk mengurangi rasa kecewa? Untuk meredam amarah? Entahlah.

Sekali, yang baik dan terlihat tulus mengulurkan tangan. Berusaha membantunya meraih sisi bahagia lain yang belum pernah dirasakannya. Bertindak sebagai teman, yang lebih dari teman. Tapi, seiring berjalan waktu dia masih berusaha menghindar.
Saat yang lain datang, meneriakkan betapa salah posisinya, gadis ini perlahan-lahan menerima dengan tangan terbuka meski tak mau mengakuinya. Dia mendapatkan jawaban dari apa yang selama ini dipertanyakannya, dia menemukan orang yang bisa menjadikannya spesial, bahkan meskipun hanya dengan cara yang ringan.

Tapi, dia sadar keberadaannya. Dia tau bahwa ini hanya mimpi yang melintas, tak akan pernah jadi nyata. Dengan keyakinan itu, dia berjalan tetap di tempat sementara orang itu melaju kencang, menyusul tujuan lain di depannya.

Dia menyerah, bahkan sebelum sempat benar-benar memulai.
Dia mengaku kalah, ketika dia tak pernah maju dalam pertempuran.
Dia merelakan, walaupun jauh di dalam hatinya dia berharap untuk tetap tinggal.
Dia melepaskan, meskipun tak ada yang pernah benar-benar dia genggam.
Dia mematikan perasaannya, tetapi pandangan matanya tetap mengekori sosok itu hingga waktu berlalu tanpa disadarinya.
Dia tau dia salah, maka dari itu dia memutuskan berhenti.

Namun, dia tidak benar-benar berhenti. Dia tetap melangkah, namun menuju jalan yang lain, umtuk kemudian menemukan persimpangan yang lain.
Sementara jalannya maju, pikiran dan hatinya menuju ke arah yanh sama. Hingga satu hari yang tak pernah disadarinya, dia tak lagi merasa sakit ketika menemukan sedikit hal tentang orang yang telah pergi. Mungkin benar kata orang, Time heals.

Awalnya berat, namun percayalah semua akan berlalu.
Gadis ini sudah membuktikannya, bahwa sekarang dia telah berhasil menarik pikiran dan hatinya kembali, agar searah dengan jalan yang diambilnya.

Dan tulisan ini, hanya untuk mengingatkan jika dia pernah merasakan bahagianya memiliki seseorang khusus tempat berbagi cerita dan kisah, meskipun hubungan mereka tak terdefinisi.

Kamis, 21 Januari 2016

Being single is not a crime!

Posted by Tamy on Januari 21, 2016 with No comments

Hello guys...

Di zaman sekarang, mungkin akan terlihat cukup aneh jika seorang cewek yang tengah menapaki usia 20 tahun tidak punya sesosok laki-laki disampingnya, yang disebut pacar. Am I right?

Beberapa orang (yang lumayan kepo dan penasaran tingkat dewa) pasti berspekulasi dengan banyak pertanyaan. Bahkan, mungkin ada yang dengan santainya nanya langsung. 'Kenapa ya? Apa ga ada yang mau? Apa dianya terlalu selektif? Apa dia punya trauma? Apa dia gagal move on? Mungkinkah dia emang ga mau pacaran dan memilih jalan lain seperti Taarufan?" (Efek abis nikahannya Fedi Nuril).

Well, kita -khususnya aku- ga bisa nyetop apapun pikiran mereka tentang kita, secara itu juga otak punya mereka dan waktu yang dihabiskan buat nyinyirin hidup kita juga waktu milik mereka. So, What should we do?
No... no need to do anything 'bout it. Really guys, we can't stop it but we CAN avoid them for sure.
Udah sedih karena ga punya pacar, eh malah diinterogasi pula, pasti keselnya berlipat lipat kan?
Nah, solusinya apa? Menurutku, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Bertingkah seolah pertanyaan mereka ga bikin hati nyut-nyutan, pretending that you're happy even when you don't have boy/girlfriend (I hope you're really happy. so you don't have to pretend), jawab aja pertanyaan mereka dengan jawaban diplomatis tapi bisa bikin mereka takut buat nanya lagi! Hahaha.

Atau yang bisa bikin mereka keki, jurus paling ampuh yang sering kukeluarkan untuk meredam unwanted question itu adalah "I'm not single, My boyfriend is in Seoul" hahaha apalagi buat penanya bukan fans Kpop dan Kdrama. Biasanya hal ini sukses ngebuat mereka males nanya-nanya lagi dan langsung kabur karena ngerasa kesel dijawab gitu HAHAHA.

Jadi jangan suka ngerasa bete dan kesel cuma gara-gara kita itu kaum mayoritas (re: Jomblo di indonesia banyak coy!) yang suka dibully dan dijadiin bahan lawakan. Memangnya yang taken udah pasti bahagia semua? Not really.

Selama kita bisa ngerasa bahagia sama diri sendiri, pasti bakal lebih mudah buat mensyukuri apapun yang sedang dijalani sekarang.

Meskipun, being single is not always a good thing. Kadang ada juga rasa iri sama pasangan pasangan out there yang selalu jalan kemana-mana, malem mingguan, chat gapernah berhenti, upload foto di sosmed berdua, dan segala perintilan lain yang seolah-olah pengen ngasih tau dunia kalo they are belong to each other till the end.

Well, we hope so.

Tapi, balik lagi ke diri masing-masing sih. Alasan kenapa belum 'mau' atau belum punya pacar saat teman-teman seumuran sudah lebih dulu punya itu bisa menjadi jawaban paling akurat. But you know what? Semua orang ditakdirkan hidup berpasangan. Kalo belom ada jug sampe sekarang, mungkin memang masih sama-sama mencari dan someday you're gonna meet each other.

Satu yang pasti, kita masih sangat muda dan masih punya banyak waktu untuk memikirkan hal ini disamping mengejar cita-cita dan urusan lain yang juga penting. Apalagi kalo temen-temen di inner circle juga masih pada single! Santai aja gaes.. Asal jangan kelupaan dan terlalu sibuk kerja bertahun-tahun sampe akhirnya terlalu males buat mikirin love life aja sih ya ;) Intinya, berjalan aja. Kita ga tau hari ini atau besok kita akan menemukan apa atau siapa, just wait for the right one in the right time with the right way.

One more thing, just remember this quote :

Love,
Tamy♡

Kamis, 07 Januari 2016

Who Are You - School 2015. A must see Drama!

Posted by Tamy on Januari 07, 2016 with No comments

Haluuuuu! apakabar semuanya? Postingan hari ini bakal ngebahas satu lagi drama keren tahun 2015 yang baru sempet kutonton pas menjelang akhir tahun tadi. Review nya udah ada sih kemaren tapi draft nya ga kesimpen entah kenapa hufth.
Jadi sekarang aku bakal cerita ulang tentang drama yang merupakan lanjutan dari beberapa drama sebelumnya dengan judul School, tapi yang paling terkenal (dan yang kutahu) cuma School 2013 dan School 2015. Di school 2013 sendiri latar cerita juga bertempat di sekolah tetapi lebih menekankan kearah Bromance yang mana dibintangi oleh Lee Jong Suk dan Kim Woo Bin, sementara lead female nya aku lupa hehehe.
Nah kalo di school 2015 itu ceritanya tentang kasus bullying di sekolah, cinta segitiga, dan sosok pemeran utama yang kembar diperankan dengan sangat kece oleh Kim So Hyun (bukan Kim Soo Hyun yang alien ya, bukan) sebagai Lee Eun Bi dan Go Eun Byul. Dua orang ini mempunyai karakter yang bertolak belakang, yang satu pendiem dan ga berdaya serta jadi sasaran empuk bullying dari cewek-cewek gajelas di sekolah, tipe yang ga bisa dan ga mau dibantah kelakuannya. Sedangkan satunya lagi sifatnya kasar dan cuek setengah mati sama orang-orang sekitarnya kecuali beberapa sahabatnya. Awalnya salah satu cewek ini ga sadar kalo punya kembaran, sampe suatu ketika takdir memutuskan membuka jalan mereka berdua.
Laluuuu ada atlet renang yang ganteng dan cool abis bernama Han Yi An yang diperankan sama Nam Joo Hyuk, salah satu sahabat Go Eun Byul dari zaman mereka masih kecil, sampe udah kelas 2 SMA dan kebeneran mereka juga sekelas. Well, awalnya Han Yi An ini sosok yang kusuka, tetapi semua berubah saat si idiot menyerang *eh maksudnya si Gong Tae Kwang alias Yook Sungjae, yang karakternya itu lucu abisssss, tapi dia tipe penyendiri dan orang2 di kelas nganggep dia gila karena suka gajelas idupnya  padahal dia anak direktur sekolah dan kamarnya penuh permainan berasa kayak di timezone, plus ada jendela yang bisa jadi tempat tidur dan itu kece banget! Tapi meskipun begitu, ternyata dia ini sweet as sugar apalagi semenjak seorang cewek masuk ke hidupnya dan pada akhirnya matahin hatinya.
Ada juga si cewek satu lagi lupa namanya siapa, yang suka ngebully dan ternyata sialnya dia harus ketemu sama kembaran dari korban bully-annya itu. Kebayang dong apa yg bakal terjadi? BWAHAHAHA.
Cerita drama ini mengalir dengan cukup cepat, memacu adrenalin juga soalnya lumayan bikin penasaran sama kejutan-kejutan di dalamnya. Pesan moralnya juga dapet, serta kepuasan penonton buat ngegetok nenek sihir yang ada di drama itu juga terwakili.
Tapi tetep, drama ini wajib ditonton meskipun endingnya, eh maksudnya keseluruhan jalan ceritanya itu bikin baper at its finest apalagi bagian2 akhir, duhhh geregetan.
Pokoknya recommend buat kamu kamu yang lagi nyari drama sekolahan yang seru dan bikin kamu deg degan sama kejadian selanjutnya.

Okeeee segitu dulu cuap cuap kali ini, thanks for reading! See ya '-')/

Love,
Tamy♡