Jumat, 04 Januari 2019

Me Time - #30HariBercerita

Posted by Tamy on Januari 04, 2019 with No comments
Day 3.

Setiap orang, termasuk yang menyatakan dirinya ekstrovert, pasti selalu punya keinginan buat ngelakuin sesuatu sendiri. Ngasih ruang buat diri sendiri, bukan karena punya masalah dengan orang lain, bukan pula karena ngerasa nggak butuh orang lain.
Apalagi kaum introvert, (seperti saya dong hahaha) waktu untuk sendirian itu terkadang seperti sebuah harta karun. Ketika akhirnya bisa menyisih dari keramaian, diam di sudut, memperhatikan orang berlalu lalang, atau sekadar membuat dunia sendiri dengan larut dalam kegiatan tanpa usik orang lain, ada kebahagiaan tersendiri. Ketenangan, kenyamanan, kebebasan, yang mahal harganya dan perlu diabadikan.

Jujur, saya termasuk orang yang terbiasa bergantung pada orang lain. Teman, keluarga, cuma pacar aja yang belum pernah saya jadikan tempat bergantung wkwkwk.
Banyak sekali hal-hal yang akhirnya bisa saya lakukan, lewati, kerjakan, dengan bantuan orang lain. Karena terlalu penakut dan mudah panik, keberadaan orang lain yang bisa dimintai tolong, menjadi begitu berharga.
Saya terbiasa seperti itu. Bahkan untuk membalas pesan mantan gebetan  yang tiba-tiba muncul setelah menghilang ditelan black hole, saya berusaha meminta pendapat ke orang lain. Hanya agar kalimat yang saya pilih untuk dikirimkan tidak akan terdengar terlalu antusias, juga tidak terlalu dingin. Halaah.

Namun, sesekali saya juga ingin ngelakuin banyak hal sendirian.
Seorang teman pernah bilang kalo kadang saya seperti punya dunia sendiri, "Zon-zon" namanya.
Itu ketika saya tengah tenggelam membaca novel, atau sekedar scrolling timeline Twitter, tapi seperti ada di dimensi lain karena tidak sadar dengan keadaan sekitar, saking terlalu fokus.
Setelah berpikir, saya mengerti kalau mungkin kurang tepat rasanya membuat "Me Time" ketika berada di antara orang lain, kurang sopan.

Jadi, saya akhirnya menemukan Me Time lain yang juga menyenangkan.
Nyetir sendirian ketika macet, kadang meskipun membuat hampir gila, tetapi memberi waktu lebih banyak pada diri sendiri untuk tidak bertemu orang. Kadang saya rindu berada di balik kemudi tanpa harus terburu-buru dikejar waktu.

Saya sudah pernah pergi ke mall sendirian, tetapi bukan untuk berkeliling window shopping, -itu masih terlalu berat-, tapi langsung menuju ke satu tempat lalu memilih apa yang akan dibeli, kemudian pulang.
Begitupun dengan makan. Beberapa kali saya makan sendirian, berusaha terlihat santai meskipun dalam hati menggumam, "Wuih, diomongin orang nggak nih ngenes amat makan sendirian". Tapi pada akhirnya saya memilih bodoamat. Saya lapar. Gimana dong.

Setelah itu, saya mencoba menaikkan level dengan nonton bioskop sendirian.
Menyedihkan? Oh sama sekali tidak.

Ketika itu, film Detective Conan Movie 22 tayang di awal Agustus. Karena saat itu saya masih sibuk dengan jadwal sidang skripsi, belum ada waktu untuk nonton.
Seperti film-film sebelumnya, saya sadar penayangan film ini tidak akan lama. Jadi, dengan pikiran takut filmnya keburu ditarik dan saya belum nonton, mau nunggu file download-an pun adanya sekian bulan lagi, akhirnya hari itu saya memberanikan diri.
Kenapa sendiri? Nggak punya teman?
Bukan begitu.

Teman saya cukup banyak, meskipun tidak sebanyak orang lain. Namun, yang sama-sama mengikuti jalan cerita Conan cuma ada satu, tapi dia ada di luar kota. Mau ngajak adik, tapi kuliahnya selalu sampai sore dan itu bikin frustasi. Kalo nungguin dia bisa-bisa jadwal tayangnya sudah habis.

Teman lain? Tentu tidak bijak memaksakan teman lain untuk nonton hal yang tidak dia sukai, tidak dia mengerti. Belum lagi ini adalah film animasi.
Ada juga teman yang sepertinya akan mau saja jika diajak, tapi saya tahu kerjaannya di kantor banyak yang perlu diselesaikan.

Dengan kenekatan dicampur segenap rasa penasaran, akhirnya saya memilih bioskop yang lokasinya tidak berada di dalam mall untuk menghindari bertemu orang yang ku kenal wkwkwk. (Nekatnya masih setengah-setengah).
Ternyata ketika sudah ada di dalam studio, yang nonton cuma saya sendiri. Rasanya seperti film itu memang khusus untuk saya di hari itu. Sempat parno juga karena ada di dalam ruangan seluas itu, gelap pula, dan saya sendirian. Selang 15 menit, datanglah dua orang lagi. Ternyata saya tidak jadi nonton sendiri hahaha.

Ketika pulang, bahagianya berlipat. Filmnya bagus dan bikin seneng, ditambah ngerasa bangga karena berhasil membuat pencapaian baru; Nonton film di bioskop sendirian.
Jujur, ketagihan. Nanti kapan-kapan pasti bakal diulangi lagi. Se-seru itu.

Source: here

With love,
Tamy

Related Posts:

  • Belajar Kerja di #MagangLyfeHaloooo! Jumpa lagi sama aku setelah sekian lama hihi. Sesungguhnya ku rindu ngeblog, tapi apalah daya musuh utamaku selalu menghantui alias males amat jadi manusia hahaha Selain itu, aku juga sedang terhisap di dalam lingka… Read More
  • Day 9 : A Song That Makes You HappyHaiiii~ Balik lagi di #30DaySongChallenge bareng akuuuu ^^ Hari ini adalah hari ke delapan. Masih ada 22 hari lagi buat dilewatin. Semoga konsistensinya masih bisa terjaga yaaaa hehe. Okeee jadi tema hari ini juga salah sat… Read More
  • Day 10: A Song That Makes You SadHalo lagi..  Postingan yang kemaren banyak typo yah, maafkan aku hahah Malem minggu gini, mau ngepost #30DaySongChallenge Day 10 yang temanya A Song That Makes You Sad rasanya kok kayak ngenes banget gitu lho wkwk. … Read More
  • Sekelumit Kisah tentang #NgeVolunteer di Asian Games 2018 Haiiiii!!!!!! Lama banget ngga ngepost yaampun aku merasa bersalah haha (ngga ada yang nungguin sebenernya jadi ngga tau deh bersalah sama siapa wkwk). Padahal udah ada dua ide buat postingan yang ada di kepala, mau nyerita… Read More
  • Let's Walk Further - #30HariBerceritaHello, 2019!Tadi nggak sengaja liat postingan temen di IG yang ikut kegiatan #30HariBercerita, dan tiba-tiba aku jadi pengen ikutan juga.Tapi masalahnya, kalau cerita di caption instagram, topiknya bakal sangat terbatas mengi… Read More

0 komentar:

Posting Komentar