My 2020's Recap

Hai lagi!
*bersihin segala sarang laba-laba dan debu yang bertumpuk*

2020 sudah hampir ditutup, dan aku baru kepikiran buat bikin postingan blog di bulan kesembilan ini.

Januari, aku sempet ikut writing challenge gitu di Instagram. #30HariBercerita, tapi seperti biasa, nggak pernah bisa konsisten setiap hari. Akhirnya cuma ikutan beberapa kali doang hehe. Awal tahun ini sesungguhnya aku punya banyak rencana dan harapan yang pengen dilakuin sepanjang 2020. Sebelum negara api menyerang. Huft.
Bulan ini aku sama temen-temen sedang sibuk-sibuknya atur itinerary, book tiket pesawat dan penginapan. Terkhusus sama Tde, menyiapkan mental dan emosi karena ceritanya kita bakal nonton konser bareng pertama kali di Bulan Maret. Kayaknya perjalanan liburan ini bakal aku bikin blog-post terpisah aja deh, biar ga kepanjangan wkwk. Atau kalo mau nonton video-videonya bisa ke IGTV-ku aja dulu hehe.
Btw tolong diingetin, ya! Semoga nggak mager nulis lagi hahaha.

Chat sama Tde udah kayak mau buka usaha Tour & Travel wkwk

Lalu, Februari dimulai dengan degdegan. Tanggal 7 Februari, jadwalnya aku tes tahap pertama. Jadi, dari tanggal 1, aku sudah merengek minta belajar bareng sama Iis buat persiapan. Karena udah\ coba belajar sendiri, tapi ya gitu, banyakan tidur dan main hp doang :').
Akhirnya kita bikin grup belajar, isinya adalah personil yang akan liburan (a.k.a. nonton konser) bulan depannya karena kita semua ikut tes yang sama. Jadilah, hampir setiap hari kita bela-belain ketemuan meskipun cuma 2-3 jam buat bahas soal-soal dan nanya-nanya tentang materi yang kita belum paham. Siapa yang ngajarin? Ya Iis lah. Siapa lagi wkwkwk
Sungguh besar jasanya pada kami semua haha
Long story short, tes-nya berjalan lancar, dan kita jadi makin nggak sabar nunggu tanggal keberangkatan.

Eh ternyata,
Manusia emang cuma bisa berencana. Tiba-tiba ada wabah virus Covid-19 yang mulai merebak dan bersilaturrahmi dari satu negara ke negara lain, berujung dibatalkannya konser GOT7 di Kuala Lumpur yang bakal kami tonton itu.
Sedih? Wah jangan tanya.
Kecewa? Banget banget banget.
Excited-nya udah kayak apaan tau, pupus gitu aja.

Maret, dengan segala pertimbangan dan persiapan lumayan matang, kami memutuskan tetep berangkat liburan. Waktu itu kondisinya di Indonesia baru ada 1-2 kasus konfirmasi, sementara di negara tujuan, Malaysia, kasus Covid-19 sudah sembuh 80%.
Thanks god, 4/5 yang berangkat adalah anak kesehatan dan 1 lagi itu kerjanya di rumah sakit, yang mana kita ngerasa cukup paham dan ngerti Do's and Dont's semasa perjalanan ini. Alhamdulillaah kita pulang dan isolasi mandiri, physical distancing sebisa mungkin bahkan sebelum pemerintah mensosialisasikannya, dan menyatakan diri gak ada gejala apapun selama 14 hari.
Akhir maret, keadaan makin gak stabil. Semua panik.

April pengumuman hasil tes ujian, dan mestinya akan dilanjutin ke tahap selanjutnya, tapi karena kondisi yang nggak memungkinkan, di-hold dulu sementara.
Mei, pemerintah mulai ambil langkah yaitu dengan menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), atau istilah lainnya semacam Lockdown gitu.
Di rumah aja awalnya bikin aku seneng banget, tapi karena udah hampir setengah tahun jobless, lama-lama bosen juga. Jadi daripada pusing maen hp aja seharian, kami di rumah mulai belajar bikin tas rajut dan tas dari tali kur.
Lalu, intensitas belanja online juga meningkat, jiwa pengen ngoleksi album GOT7 semakin menyeruak, ceritanya sebagai bentuk coping biar tetep waras meskipun di rumah aja berbulan-bulan :')
April beli album Dye, Mei beli Turbulence sama Arrival.

Juni, aku mulai freelance. Ngerasain WFH kayak orang-orang, memfungsikan kembali otak buat mikir serius, nggak cuma buat overthinking sebelum tidur. PSBB dicabut, new normal diterapkan, tapi keadaan masih sama berantakan.
Yang bisa dilakukan saat itu (sampai sekarangpun) cuma 3M, Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan).

Juli, setelah 8 bulan berlalu, akhirnya nungguin payday lagi. Langsung nge-treat diri sendiri beli Ahgabong (Lightstick GOT7), pake gaji pertama tahun ini. Lightsticknya masih on the way, tolong doain biar cepet nyampe ke rumah hehe.

Agustus, sejatinya bulan kelahiran, paling ditunggu-tunggu sepanjang tahun. Aku jajan se-kalap itu, dengan judul "hadiah ulang tahun untuk diri sendiri", beli 3 album dalam selang waktu singkat. Mad, 7for7, lalu ditutup dengan Departure.

Awal agustus, pengumuman pelaksanaan tes tahap kedua muncul. Semakin panik karena sadar beberapa bulan terakhir belum nyiapin apapun sama sekali. Terlalu santai huhu.
Akhirnya kembali menyusun rencana belajar bareng (yang ternyata works banget dan super duper jauh lebih efektif dibanding belajar sendirian untukku).

September, yang baru berjalan kurang lebih 3 minggu, alhamdulillaah udah ngasih gambaran bagus aja. Semoga sisa tiga bulan terakhir juga semakin membaik. Untuk diriku sendiri, keluarga, temen-temen, dan negara ini.
Semoga kita tetap kuat.

2020 sudah lebih separuh, kita sudah berhasil melalui banyak hal sembilan bulan ini, insyaallah tetap optimis dan semangat di bulan-bulan selanjutnya.
2021 mungkin akan membawa jauh lebih banyak kabar baik. Wabah akan segera berlalu, vaksin bisa tersedia hingga seluruh penjuru Indonesia, masyarakat semakin disiplin dan taat protokol, empati pada tenaga kesehatan yang berjuang di lapangan dengan tidak menyebarkan hoax-hoax yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan bikin makin kisruh.

Sampe sini dulu, mungkin aku bakal bikin satu postingan lagi tentang perjalanan liburan segera.
Thanks for reading and see you!

With Love,
Tamy.