Kamis, 17 Maret 2016

Favorit Sepanjang Masa

Posted by Tamy on Maret 17, 2016 with No comments

Mungkin ini postingan kesekian yang isinya melulu tentang karakter fiksi dan berbau negara ginseng sana. Tapi lagi-lagi aku hanya ingin menulis, mengabadikan, serta mencatat apa yang tengah membuatku bahagia sekarang untuk kemudian bisa ku buka kembali ketika aku mungkin ada dalam mood super buruk. Kurasa secuil tulisan ini akan bisa membuat senyumku kembali terbentuk otomatis nantinya.

Okee cukup dengan hal mellow nya. Mari kita mulai berkisah!

Kalian yang udah ngefollow twitter-ku @laptamy dan mungkin sempat membaca postingan-postingan di blog-ku mungkin sudah mengerti interest ku tentang K-DramaLand beserta para aktor dan aktrisnya yang begitu mempesona. So, kali ini aku bakal ngebahas atau lebih tepatnya nyeritain asal mula aku terjerumus *yaelah* dan akhirnya tenggelam dalam Korean Wave sampe sekarang.

Jadi, setelah aku me-review beberapa tahun ke belakang, ternyata aku sudah menonton lebih dari 20 KDrama yang tergolong sangat sedikit dibanding para KDrama Lovers sejati di luar sana. Tapi tak apa, aku tetap bangga! HAHAHA. Dan setelah diamati dan difilter sampai beberapa kali, terpilihlah 6 Drama Favorit Sepanjang Masa-ku yang akan kubagi ceritanya dengan kalian setelah ini. Aku baik kan? Hihihi.


Baru tahun 2012 aku tertarik dengan KDrama. Sungguh ketinggalan jaman sebenarnya, ketika orang-orang sudah mulai kena virus Hallyu beberapa tahun sebelumnya, aku masih saja cuek dan tidak peduli padahal di sekelilingku (teman-teman dan sepupu) sudah rata-rata terjangkiti Korean Wave. Tapi tak masalah, lebih baik terlambat dibanding tidak sama sekali kan? Hehehe.

Oke, cukup basa-basinya. Here we go!

1. BOYS BEFORE FLOWERS

Drama yang menjadi cinta pertamaku tentu saja Boys Before Flowers yang merupakan Drama Sejuta Umat, sangat populer dan berkesan. Sangat wajar ketika Soompi akhirnya menganugerahi Drama ini sebagai pelopor Korean Wave sehingga menyebar hingga level internasional. Sungguh titik awal yang tepat.

Karakter empat cowok keren dengan latar belakang dari keluarga kaya raya dan didukung dengan tampilan fisik memukau, gaya yang sangat khas, angkuh, memiliki sifat penguasa sungguh sangat tidak mungkin diabaikan. Lee Min Ho, Kim Hyun Jung, Kim Bum, sama siapa satunya aku lupa hihi yang tergabung dalam F4 ini sukses banget menarik minat para penonton buat ngikutin kisah mereka di drama ini, termasuk aku. Apalagi ditambah kehadiran Go Hye Sun sebagai Geum Jan Di yang super imut namun berkarakter kuat dan nggak menye-menye itu benar-benar adorable.

Apalagi tentang kisah cinta segitiga antara Gu Jun Pyo - Geum Jan Di - Yoon Ji Hoo sangat mendebarkan. Belum lagi masalah Nyonya Besar Grup Shinwa alias Ibundanya Jun Pyo yang super sadis. Ewww..

Oh iya, disini aku lebih suka sama Kim Hyun Jung sebagai 2nd Lead, tapi aku nggak benci Lee Min Ho yang jadi 1st lead nya. Beruntung aku gaperlu gagal move on karena drama ini hahahah.

Satu lagi, Soundtrack nya pun sangat easy listening. Yang paling favorit itu sih yang "Almost Paradise…... nanananananaa" terus yang bagian "Baby I Love You I'm Waiting For You~~" Hampir semua lagu yang ada di daftar OST BBF ini enak buat didengerin deh.

Pokoknya, BBF adalah drama pertama yang ku tonton dan ku baperin bahkan sebelum kata baper itu eksis hahaha. Yang belum nonton sungguh terlalu! Buruan nonton, ini happy ending kok, dijamin kalo nonton rasanya mirip sama Le Mineral, kayak ada manis-manisnya gitu wkwkwk.

2. DREAM HIGH

*Warning : Aku bakal out of control kalo lagi ngebahas drama ini. Siap-siap ya. Siap-siap!*

Take a deep breath and....

Yak! Setelah cukup lama vakum, sekitar 2tahunan aku akhirnya ketemu satu drama lagi yang kemudian masuk ke dalam list drama favorit sepanjang masa.

Teng tereng tereng~~~ judulnya adalah Dream High!

Drama yang berlatar belakang di Sekolah Seni Kirin ini sebenarnya sudah cukup familiar sebelum aku menonton BBF. Kala itu, salah satu teman dekatku tergila-gila dengan sosok Song Sam Dong dan terus menerus menceritakan drama ini di sekitarku. Tapi berhubung aku masih sangat cuek, aku tak begitu ambil pusing.

Drama yang dibintangi oleh Taecyeon, Suzy, IU, Woo Young, Eun Jung, dan Kim Soo Hyun ini berkisah tentang siswa-siswi yang bersekolah di Kirin Art School dan bermimpi untuk bisa debut. Kemudiaaaannnn aku harus mengakui bahwa drama ini memang keren! Daebaaakkkk! 

Pertama nonton, aku langsung memutuskan bahwa Suzy yang super cantik, dengan perannya sebagai Go Hye Mi yang jutek dan sok cuek adalah aktris korea favoritku, disusul oleh kemunculan Taecyeon sebagai Jin Gook/ Hyun Shi Hyuk dengan begitu manly dan manis dan ganteng dan gagah abiisssss (oke abaikan. aku mulai agak diluar kendali kalo lagi ngebahas Oppa cinta pertama dan selamanya-ku ini) sehingga kunobatkan sebagai aktor korea yang paling kusuka sepanjang masa, bahkan hingga sekarang meski bermunculan sosok-sosok namja baru yang tak kalah kece. Meskipun harus berbagi hak milik dengan Tde, aku tak peduli. Taecyeon tetap menjadi Oppa tercinta kami berdua sampai kapanpun hihihi *High Five dulu Ted!*

Lalu aku pun mulai mengenal yang namanya -NgeShip- alias menjodohkan dua orang agar bisa menjadi couple di dunia nyata, dan tentu saja aku langsung ngeship Taecyeon-Suzy yang sayangnya tak bisa terwujud. Jangankan di dunia nyata, di dalem drama aja mereka ga jadian... hiks..

SEMUA GARA-GARA ALIEN GANTENG BERNAMA KIM SOO HYUN! Hih, saking keselnya aku sampe ga mau nonton satupun drama dia gapeduli ceritanya sekeren apa dan ratingnya setinggi apa. Aku dendaaammmmmm!! *keluar tanduk* Huvt.

Ya dipikir aja coba, orang yang bahkan di episode pertama nggak nongol sama sekali malah akhirnya ngebalikin cerita jadi milik dia. Kan kasihan Jin Guk kami... Udah kenal sama Hye Mi dari kecil, selalu ada pas dia lagi nangis, cuma gara-gara dia harus ngebuktiin sesuatu sama Ayahnya dan kudu ninggalin Hye Mi beberapa saat, eh si alien bisa aja nikungnya. Ngeselin. Au ah. *bakar script* Pfffthhhh. 

Hmmm mending kita ngomongin lagu pengisi soundtracknya. Super keren semua. Rata-rata diisi sama pemerannya, mulai dari Suzy, IU, Taecyeon, sampe lagu Dream High yang dinyanyiin semua bintangnya. Apalagi keterlibatan musisi kelas atas macem JYP yang udah gaperlu dipertanyakan lagi track recordnya. Favorit sih lagu Dream High, Winter Child, Maybe, My Valentine, sama lagu yang dinyanyiin IU sama Woo Young pas karaoke.

Tapi, over all ini drama keren sih. Nyeritain perjuangan untuk meraih mimpi sekalipun jalannya susah, meskipun mimpi bisa berubah. Konflik antar teman, percintaan yang abu-abu, keberadaan guru-guru terbaik yang selalu mengarahkan muridnya untuk tidak menyerah.

Kalau saja kita mau mengabaikan endingnya yang menggantung, drama ini bener-bener patut ditonton. Manis tapi ga bikin eneg. Lucu tapi tetep seru. Go watch it, Chingu!

3. HEALER
 3. HEALER
Yaaaakkkk setelah berkutat dengan berbagai drama bergenre sekolah, aku menemukan satu drama yang bercerita tentang dunia kerja, dengan pemeran yang lebih dewasa dan tak kalah mempesona. (Mungkin faktor usia, sudah mulai tak begitu tertarik dengan cerita remaja yang begitu-begitu saja wkwkwk)

Drama yang dibintangi oleh Ji Chang Wook, Park Min Young, dan Maafkanlah aku kurang tau nama aslinya siapa, cuma inget namanya di drama Kim Moon Ho.
Drama dengan 75% adegan action, tembak-tembakan, adu jotos, lalu sisanya teknologi super canggih dan ditaburi sedikit (atau banyak?) romantisme ini benar-benar menyadarkanku bahwa KDrama bukan hanya tentang Chaebol, Marriage Contract, Amnesia, dan cerita mellow lainnya.
Menonton Healer, aku ngerasa super degdegan, lalu terpesona, kemudian tegang, abis itu baper, dan akhirnya netesin air mata juga. Campur aduk tapi bikin penasaran di setiap episodenya. Bikin pengen ngoceh di twitter saking gemesnya.
Well, di drama ini ga usah ditanya. Hatiku sepenuhnya kuserahkan buat Bang Healer. Nggak ada istilah 1st lead atau 2nd lead. Pokoknya aku pilih Bang Healer aja gamau yang lain huahahah.
 
Sempet hampir jantungan dan serasa pengen ngebanting laptop ketika tiba di episode terakhir Bang Healer paling ganteng yang suka duduk di atas atap dan jalan ngelompatin genteng itu tertembak dan berdarah-darah.
Dalem hati "Apa-apaan nonton sekian belas episode malah dapet beginian pas ending?" Antara mau nangis sama mau ngamuk dan nutup laptop detik itu juga, dan untunglah nggak jadi karena akhirnya itu cuma sedikit twist yang dibikin writer-nim buat bikin penonton jantungan. Pffttt.
Soundtrack nya juga kece parah meskipun aku ga gitu hapal semuanya. Paling cuma tau lagunya Ji Chang Wook - I Will Protect You soalnya yang nyanyi Bang Healer wkwkwk.
Jadiii ayo ditonton, biar bisa kenal sama Bang Healer beserta segenap ketampanan dan kelembutan hatinya, plus the way he treat his woman... Awww super so sweet! Recommended!

4. THE HEIRS

Kyaaaaaa, siapa yang nggak kenal drama sejuta umat part 2 ini?
Selain Lee Min Ho - Park Shin Hye - Kim Woo Bin sebagai Kim Tan - Cha Eun Sang - Choi Young Do yang jadi magnet utama, pemeran pendukungnya pun super keren semua. Rata-rata aktor dan aktris papan atas dunia kdramaland. Sebut saja Kim Ji Won aka Yoo Rachel, Kang Min Hyuk sebagai Yoon Chan Young, Krystal sebagai Lee Bo Na, ada juga Kang Ha Neul, dan siapa itu lupa yang berperan sebagai Kim Won, Hyungnya Kim Tan. Serta beberapa nama lain yang tak kalah populer.
Meskipun jalan ceritanya terkesan mainstream : Orang kaya yang dalam drama ini sebagai pewaris tahta, jatuh cinta ke gadis bukan siapa-siapa yang parahnya merupakan anak dari pembantu di rumahnya. Konfliknya semakin menarik ketika muncul pahlawan super jahil yang ternyata tak kalah kaya, yang juga pewaris perusahaan ayahnya.

Jika di drama lain kita akan menemukan nenek lampir atau Ibu Mertua masa depan yang super ganas, di sini kita ketemu sama Abeoji yang dingin dan tegasnya nggak ketulungan. Sampe mau ngusir Cha Eun Sang jauh keluar negeri, bila perlu ke tempat yang nggak tercatat di peta saking nggak mau anaknya berurusan sama anak pembantunya itu. Ngeselin tapi ngeri juga. Takut tiba-tiba dia wafat dan gentayangan akibat udah tua masih aja mau bikin perang dunia *eh jadi ngelantur*

Belum lagi pertarungan sahabat yang berubah jadi musuh, tunangan yang ga rela diputusin, sampe persahabatan cowok-cewek yang bikin iri dan cemburu pacarnya. Drama ini colorful pokoknya. Rame!
Aku tim 2nd Lead disini meskipun nggak benci 1st leadnya. Aku berlapang dada ngerelain Cha Eun Sang sama Kim Tan meskipun harus ngeliat Young Do sedih. 
Oiyaaa deretan pengisi OST juga kece beut, yang ngebeat bagus-bagus yang mellow bikin terharu.

Well, nggak ada salahnya dicoba nonton para siswa siswi SMA jeguk yang rata-rata pewaris perusahaan orang tuanya ini juga. Happy ending kok. Dijamin baper-per-per tingkat nasional! Oiya, kalau nonton aku titip salam buat Choi Young Do ku yang patah hati... bilangin kalo aku masih setia nungguin dia, meskipun yahhhh sekarang dia udah punya gandengan di dunia nyata. Hiks.

5. WHO ARE YOU - SCHOOL 2015
Huwaaaa. Luka lama kembali menganga.
TUH LIAT AJA COVERNYA! MASA YANG SATU MEGANGIN TANGAN YANG SATUNYA CUMA NGEBAWAIN TAS SAMA NENTENG SEPEDA! HIH!
Okey sorry. Mari kita mulai.
Setelah agak sedikit move on dan mulai berusaha melupakan kejadian menyedihkan yang dialami Taecyeon di Dream High, yang mana cewek incerannya diembat sama cowok yang baru nongol di episode dua... kali ini aku menemukan cerita yang mirip meskipun nggak mirip-mirip banget sih.
Well, aku pernah sedikit mengulas tentang drama ini sebelumnya. Coba di cek beberapa belas postingan ke belakang, kalian bakal ketemu. Tapi nggak papa, aku bakal cerita lagi di sini.
Jadi, drama ini settingnya di sekolahan, mengisahkan tentang cewek kembar yang terpisah hingga akhirnya dipertemukan lagi oleh takdir, Lee Eun Bi dan Go Eun Byul yang diperankan Kim So Hyun.
Lalu, ada si tampan Nam Joo Hyuk sebagai Han Yi An temennya Go Eun Byul dari kecil yang pada akhirnya malah jatuh cinta sama kembaran temennya itu. Awalnya aku sangat terhipnotis, apalagi dengan prestasinya sebagai atlet renang... keren beut kan kan kan?
Tapiiiiii, tiba-tiba fokusku beralih ke sosok imut nan cute si anggota boyband BTOB Yook Sungjae yang memerankan Gong Tae Kwang dengan super unyu dan bikin ngakak,  selalu nolongin Lee Eun Bi, ngejaga rahasianya, ngelindungin dia dari mak lampir tukang bully, meskipun cerita hidupnya juga sedih terlepas dari posisinya sebagai anak kepala sekolah yang kamar tidurnya punya fasilitas game sangat lengkap macem di Timezone aja, plus ada tempat tidur di jendela yang kayaknya nyamaannnn banget.
Ku kira drama ini bakal happy ending dengan kejelasan antara pasangan masing-masing. Tapi harapan tinggal harapan, dan perkiraan tak selalu jadi kenyataan.
Ya gimana dong ya! Pikir aja masa Han Yi An malah sukanya sama Lee Eun Bi? Kenapa coba harus ngerecokin Gong Tae Keang yang lagi pedekate? Kan ngeselin!
Lee Eun Bi juga nih ya! Masa orang udah sebaik itu setulus itu nggak bisa diterima aja? Nggak peka apa gimana sih? Gong Tae Kwang udah nggak 'gila' lagi semenjak kehadiran Eun Bi di kelas. Tapi kenapaaaaaaaaa Eun Bi malah milih Han Yi An? Aarrggghhhhh *devil mode on*
Itu lagi si Go Eun Byul, malah kabur dan bikin suasana ribeut. Coba dia mantep2 di Korea ajah. Jadian sama Han Yi An, toh mereka udah saling kenal dari zaman kapan. Terus Gong Tae Kwang sama Lee Eun Bi juga jadian deh! Bagus kan ideku? Win-win solution tuh.
Pokoknya kalo punya hati sekeras baja dan siap baper silahkan nonton drama ini. Good Luck aja kalo suka sama Gong Tae Kwang. Siap-siap patah hati dan masuk ke klub *Penadah Second Lead yang ditolak cewek cantik di Kdrama* bareng-bareng. Ditunggu yah!
Oh iyaaa soundtracknya juga bagus bagus, ada Reset, Return, Love Song, Remember, Pray, banyak! Dan aku download semuanya hahahah. Soundtracknya itu kayak bikin terngiang-ngiang bahkan setelah selesai nonton dramanya.

6. DESCENDANTS OF THE SUN
JRENG JRENG! LAST BUT NOT LEAST.
DOTS ini adalah Drama On-going PERTAMA yang kuikuti perjalanannya.
Ketika postingan ini dibuat, dramanya baru mencapai 8 episode yang mana aku baru nonton sampe episode 6 aja dong.
Jadi, aku nulis ini dalam keadaan penasaran setengah hidup gimana kelanjutan cerita yang masih menggantung.
Tbanks to Putri Trisna Dewi alias Tde alias Sunbae yang berhasil meyakinkan dan menulariku virus Song Joong Ki yang awalnya aku tak begitu tertarik dengan alasan muka Joong Ki Oppa terlalu cute. (IYA, AKU MAH TIPENYA YANG MANLY MACEM TAECYEON, TAPI KALO ADA YANG IMUT JUGA NGGAK NOLAK SIH)
Alhasil akupun minta enam episode awal yang udah susah payah di download tde selepas jam dua belas malam. Iya, Tde rela nggak tidur cuma demi manfaatin kuota tengah malemnya sementara aku cuma nyerahin flashdisk buat diisi file yang didapet deegan penuh perjuangan itu. Sambil cengar cengir pula. Hehehe.
Gomaptaaaaa, Tde-ya!

Singkat cerita (singkat aspaan ini udah kayak kereta api batu bara rantai panjang yang gerbongnya ga abis-abis itu), aku mulai menonton dari episode satu dan berakhir di episode enam dalam waktu kurang dari sehari. Plus, nontonnya sambil spazzing di twitter. Histeris, Ngakak, Terharu, sampe Tercengang.
Rasanya setiap scene itu pengen dikomentarin di twitter, adegan lucu pengen di snapshot semua, pokoknya mah aku pengen nunjukkin sama dunia kalo drama ini tuh kece badaayyyy tornado angin topan!
Oiya sampe lupa... Drama ini dibintangi oleh Song Song Couple yang sedang gencar-gencarnya dishipperin buat jadi pasangan nyata.
Song Joong Ki sebagai Kapten Yoo Shi Jin, tentara ganteng pemimpin pasukan khusus yang mampu bikin cewek-cewek jejeritan cuma gara-gara liat aksi heroik, sweet, modus sampe tingkah lucunya. Plus, senyum paling mempesona itu juga berperan bikin penonton pengen mecahin layar kaca biar bisa liat langsung wkwk.
Lalu ada Song Hye Kyo berperan sebagai Dokter Kang Mo Yeon, si ahli bedah cantique yang secara tidak sengaja dipertemukan sama Mas Kapten tukang gombal dan si dokter ini nanggepin pula.
Akhirnya terciptalah pedekate awkward antara mereka meskipun banyakan gagalnya. Mau kentjan eh mas kapten kudu pergi tugas dijemput Helikopter. Mau nonton bioskop eh Mas kapten ditelpon penting suruh pergi jauh 8 bulan.
Kemudian mereka memutuskan menyerah dengan hubungan yang bahkan belom dimulai secara resmi itu. Hiks.
Tapi nggak mungkin kan selesai disitu?
Dr. Kang pun ditugaskan ke tempat yang sama dengan kapten Yoo. Dan mulai kembali membangun romantisme meskipun sering juga berantem gara-gara salah paham dan beda pendapat. Ujung-ujungnya "Pekerjaanku ini tidak mendukung hubungan kita" blablabla dan pilihan  "Aku menerima permintaan maafmu" dibanding "aku menerima perasaanmu" yang bikin gemesh terus mereka pisah lagi.
Ehhh taunya ada insiden dan Kapten Yoo kudu balik lagi ke lokasi dr. Kang dan episode 6 ditutup dengan Kapten masangin tali sepatu dr. Kang.
Oh iya, selain Song Couple ada juga Jin Goo yg memerankan Sersan Mayor Seo Da Young yang merupakan lacarnya Letnan Yoon (Kim Ji Won). Kisah cinta mereka juga berliku tapi sayang ga bisa dishipperin secara yang satu dah punya binik.
Pokoknya harus wajib kudu nonton dijamin sukaaaakk! Aku aja yang baru nonton enam episode udah masukin drama ini ke list All Time Favorite Korean Drama!
Soundtrack nya juga renyah. Sejauh ini yang paling sering didengerin Always sama You Are My Everything. Ademmmm banget.
Tinggal berharap semoga endingnya bahagia. Terserah mau jalan ceritanya dibikin seribet apa yang pentjng mereka berdua happily ever after together. Bila perlu sekalian di dunia nyata hshahsh! *maunya*
Begitupun pasangan SMSDY dan Letnan Yoon, semoga menemukan jalan keluar dan izin dari Pak Jenderal yah!
Mari kita abaikan saja rumor tak sedap. Mari merancang ending bahagia bersama. Semog writer-nim juga sependapat!
Aamiin-in yah? Aamiinnnn.


Well yeaaahhh akhirnya kelar juga postingan terpanjang yang pernah ku buat! *tepuk tangan*
Mungkin nanti bakal ada Postingan Part 2 seiring berjalannya waktu dan kemunculan drama-drama baru. Yang udah ada di waitinglist sih Moon Lovers dan Uncontrollably Fond. Dramanya IU beserta cowok-cowok ketje dan Suzy sama Kim Woo Bin.
Yeayy thank you sudah mau baca sampe akhir, semoga bisa mendapat sesuatu yang baik dari tulisan abal-abal ku ini. *mungkin keinginan untuk nonton Kdrama?*
YEAH.
Maaf bila ada salah kata dan kealayan. Mohon yang buruk diabaikan saja.

See you next post!
Love,
Tamy.

Rabu, 16 Maret 2016

Menjalani yang dipilihkan (2)

Posted by Tamy on Maret 16, 2016 with No comments

Hai lagi!
Kali ini aku bakal lanjut curhat yang belum kelar.
Happy Reading!

Ehm... tes... tes...
Akhirnya setelah merelakan jurusan pilihan yang tak direstui dan melewatkan tanggal daftar ulang di universitas tersebut sehingga otomatis aku dianggap mengundurkan diri, -Yeah, whatever you name it- akupun bersiap-siap menghadapi ujian tertulis selanjutnya, di salah satu perguruan tinggi kesehatan yang belum begitu populer dan terlihat menjanjikan ketika lulus akan mudah mencari kerja, phew.

Dengan setengah -oh no- seperempat hati aku mengisi lembar jawaban secara asal, tak mau berpikir lama dan berusaha lebih keras untuk menemukan jawaban yang tepat. Kalau kebetulan ada soal yang cukup mudah dan aku bisa menjawab, aku mengerjakannya dengan baik (yang mana hanya sekitar 20% saja). Sisanya? Hanya aku dan pengoreksi lembar jawabanku yang tahu.

Setelah hari ujian tersebut, aku bingung harus memposisikan diriku bagaimana. Berharap lulus? Sesungguhnya aku malas. Tapi aku juga takut kalau tidak lulus bisa-bisa aku menganggur karena hampir tidak ada lagi perguruan tinggi yang masih membuka pendaftaran. Hiks, nasibku.

Tapi ternyata semesta berkehendak lain. Namaku dinyatakan lulus dan terletak di urutan  10 terbawah wkwkwk. Masih untung bukan urutan terakhir mengingat betapa aku menjawab soal dengan berat hati.
Hari-hari perkuliahan dimulai. Melewati PPS -semacam ospek-, mulai beradaptasi dengan jadwal perkuliahan yang lebih sering tidak sinkron, disibukkan dengan setumpuk tugas (bukan PR), presentasi-presentasi di hampir setiap mata kuliah, belum lagi kehidupan asrama yang tak kalah melelahkan. Meskipun aku sudah terbiasa tinggal di asrama sejak SMA tapi tetap saja ada rasa bosan yang melanda.

Semester pertama terlewati dengan cukup sukses, kalau mau dinilai dari hasil indeks prestasiku yang lebih dari cukup. Mungkin karena mata kuliahnya masih dasar dan banyak berhubungan dengan materi SMA, sehingga aku cukup puas dapat meraih >3,5.
Berlanjut semester dua, tiga, hingga enam.
Rata-rata kejadian yang terjadi tak jauh berbeda. Hanya saja aku mulai belajar menerima keadaan bahwa di sinilah tempatku berada sekarang, berusaha melupakan cita-cita, mencoba menikmati dan memahami dunia kesehatan. Syukurlah aku dikelilingi teman-teman yang meskipun bukan kutu buku, tapi juga bukan trouble maker. Hal ini juga berpengaruh membentuk karakter dan nilai-nilaiku selama kuliah.

Ketika akhirnya tiba saat Yudisium (hari kelulusan), aku bersyukur dan sedikit tidak percaya bisa melewati tiga tahun di tempat yang bukan pilihan dan keinginanku. Satu lagi yang membuatku bangga... aku bisa bertahan dengan baik, dan bahkan meraih IPK sedikit di atas 3,5 yang mana sangat kusyukuri mengingat betapa drama-nya perjalananku untuk masuk ke kampus ini.

Sungguh, kuliah memang tak semanis di FTV dan tak sesimpel kelihatannya.
Tapi tentu saja ada banyak hal indah lain yang bisa ditemukan. Teman-teman baru, tak lagi dianggap anak-anak, dimintai pendapatnya, bisa terjun langsung ke masyarakat, memahami dunia kerja, dan banyak kebahagiaan lain yang akan dialami ketika kuliah.

Mungkin kalian merasa aku sombong, takabur, atau apalah dengan apa yang ku dapatkan. Tapi sungguh, bukan itu poinnya.
Aku hanya ingin bercerita, membagi kisah yang kukira bisa memberikan sedikit gambaran tentang dunia perkuliahan. Khususnya, tentang jurusan yang tidak sesuai keinginan, dorongan orang tua, atau mungkin bagi yang asal kuliah saja, dimanapun tak masalah.

Aku hanya ingin menunjukkan bahwa tak peduli apa latar belakang kita masuk ke suatu jurusan, pilihan akan selalu ada pada diri kita.
Apakah kita mau menjalaninya dengan baik, mencoba berdamai dengan diri sendiri dan mulai mencari alasan agar bisa menjalaninya dengan cara yang benar...
Atau, kita hanya akan berdiam diri dan merenungi nasib. Melewatkan hari demi hari hanya untuk mengutuk keadaan yang menempatkan kita di posisi itu, sehingga akhirnya melepaskan kesempatan untuk bisa melalui tahun-tahun di kampus dengan sia-sia.

Pilihan selalu ada. Bahkan ketika kita berada di situasi yang tidak diinginkan, kita selalu bisa memilih harus melakukan apa. Terus berjalan dan mengusahakan yang terbaik atau stuck dan diam di tempat seraya menatap teman yang bergerak satu persatu meraih impiannya.
Semua ada di tangan kita masing-masing.

Aku hanya memberi satu contoh, meskipun aku berkuliah di tempat yang tidak kuinginkan, tempat yang dipilihkan, bukan berarti aku harus memberontak dan tidak berkuliah dengan baik, kan?
Meskipun awalnya aku tidak suka, bukan berarti aku tak bisa meraih nilai yang bagus, kan?

Tetap semangat, teman-teman dan adik-adik mahasiswa di luar sana..
Ada banyak alasan untuk menyerah dan mundur, pasrah dan menjalani kuliah sekadarnya saja, tapi akan ada lebih banyak alasan agar kita bisa melakukan yang terbaik yang kita mampu.
Di atas segalanya, alasan untuk menyenangkan dan membuat orang tua bangga tentunya.

Sekian curhat colonganku kali ini. Maaf jadi kepanjangan hehe.

Semoga setelah membacanya kalian bisa mengambil sesuatu yang baik. Yang buruk dilupakan saja, oke?
Thanks for reading!
Fighting, guys!

Love,
Tamy.

Rabu, 09 Maret 2016

Menjalani yang Dipilihkan (1)

Posted by Tamy on Maret 09, 2016 with 3 comments

Selagi SMA, rasanya tidak sabar menantikan momen-momen tak lagi terikat peraturan tentang seragam, jam masuk-pulang yang begitu begitu saja, tugas, PR, Try Out, dan segudang kegelisahan lain yang membuat masa SMA terasa begitu lama.
Mungkin begitu persepsi awalnya, tetapi semua berubah seketika kala hari yang ditunggu tiba.
Perasaan ingin kembali dan merasa sangat rela mengenakan seragam putih abu-abu yang pernah begitu membosankan, perasaan ingin bersantai setelah pulang sekolah, bukannya malah mengejar dosen yang hanya bisa mengajar di waktu-waktu krusial, bahkan menjelang maghrib.

Aku mengira, ketika aku akhirnya lulus SMA aku akan menemukan dunia baru yang sangat menyenangkan. Menjadi mahasiswi dan tidak lagi dianggap anak kecil. Menemui banyak sekali orang-orang baru di lingkungan baru, melewati masa kuliah dengan sangat santai seperti yang diceritakan di FTV, datang ke kampus - belajar - nongkrong di kantin - pulang.

Ahh tapi sayang itu hanyalah khayalan dan keinginan yang tak bisa diwujudkan. Meskipun aku tak bilang dunia perkuliahan itu buruk dari segi manapun, tetap saja banyak hal terjadi di luar ekspektasi dan harapanku.
Aku akan sedikit menceritakan pahitnya menjadi mahasiswi, sebelum nanti kututup dengan segala hal baik yang bisa didapatkan ketika berkuliah.
So, read it until the last word please!

Karena aku masuk SMA yang cukup terfavorit dan siswa-siswi nya rata-rata berprestasi, aku harus mengenyahkan keinginan masuk ke kampus dengan opsi undangan (sekarang SNMPTN) atau jalur langsung tanpa tes tertulis. Kenapa? Tentu saja nilaiku tak mencukupi dan tidak bisa disaingkan dengan deretan nama-nama peraih nilai terbaik dari kelas satu. By the way, aku bukan siswi pintar yang langganan 5 besar. Beruntung masih suka nyempil di 10 besar dan pernah juga terlempar hingga peringkat 15 di kelas wkwkwk.
Setelah sadar dengan kualitas diri, aku berusaha masuk melalui jalur tes tertulis atau disebut SNMPTN ketika itu (Sekarang SBMPTN). Mirisnya, karena sesuatu dan lain hal aku tidak bisa ikut bimbingan belajar intensif menjelang SNMPTN sementara 85% teman sekelasku mengikutinya. Hopeless dong? Iyalah saingan mau masuk Universitas Negeri kan bukan cuma seratus dua ratus tapi ribuan!
Akhirnya daripada menyesali keadaan dan mengutuk diri sendiri serta berlarut dalam kesedihan, aku mulai mencari-cari contoh soal-soal SNMPTN beberapa tahun kebelakang, mencoba mengerjakannya, meskipun jarang-jarang. Paling seminggu sekali atau kalo lagi rajin yah tiga kali seminggu hihi.
Aku sadar kesempatanku sudah setipis kertas, tapi aku masih mencoba untuk optimis. Apalagi aku memilih IPC yang artinya aku harus mengikuti ujian dua versi yaitu IPA dan IPS padahal jurusanku di SMA adalah IPA. Modal nekat aja ini mah sebenernya hihi.

Dan betapa terkejutnya ketika pengumuman, namaku dinyatakan lulus di pilihan kedua. Bahagia tak terbendung karena aku sama sekali tak berani memasang target. Pikirku, lolos di pilihan ketiga saja sudah sangat beruntung. Ternyata malah di pilihan kedua yang somehow merupakan pilihan pribadiku dan tak disetujui orang tua dengan sedikit alasan klise.
And you know what happened after that... aku nggak diizinin dong ngambil jurusan itu. Hikss sedih kalo diinget:")
Temen-temenku nggak percaya aku ngelepas kesempatan kuliah di universitas negeri dengan semudah itu, mereka bahkan berkata bahwa aku sudah menyia-nyiakan satu kursi yang semestinya ditempati orang lain yang memang benar-benar ingin masuk ke jurusan dan universitas itu.
Tapi aku bisa apa? Nanti dibilang anak durhaka jika membantah. Lagipula, siapa yang mau membiayai kuliahku jika orangtua saja tidak setuju? Pikirku kala itu.
Aku memang dari awal sudah diingatkan untuk tidak memilih jurusan itu dan aku memilihnya dengan alasan tidak akan mungkin bisa lulus. Ternyata keberuntunganku tertuju ke sana yang sayangnya tidak bisa kulanjutkan.
Hancur sudah semua harapan yang ku bangun. Berharap bisa satu kampus dengan teman-temanku yang kebanyakan diterima di sana, bermimpi bisa mempelajari mata kuliah yang aku suka.
Tak terasa waktu berlalu, Time heals kata orang. Sedikit demi sedikit aku mulai melangkah ke arah yang ditunjukkan orangtuaku. Meskipun diiringi tetesan air mata setiap menjelang tidur selama rentang waktu aku menuju ke tes di tempat yang baru.

Lalu, dimana aku kuliah kemudian?
I'll tell you in the next post. See ya!

Love,
Tamy

Senin, 07 Maret 2016

Mungkin?

Posted by Tamy on Maret 07, 2016 with No comments

Gimana kalo suatu ketika, hal-hal yang paling kamu banggakan dan kamu syukuri keberadaannya malah berbalik menyerangmu tanpa alasan?

Sedih, pasti.
Marah, tentu saja.
Kecewa, sudah tak terbendung.
Kesal, sakit hati, merasa dilukai, semua perasaan negatif seolah berebut untuk mengisi hatimu.

Ketika pada akhirnya kamu harus berhenti berpura-pura tak tahu apapun, ketika kamu mau tidak mau harus menghadapi kenyataan, ketika ternyata semua harapan yang kau bangun tak bisa terwujud...
Ketika kamu harus menerima bahwa semua hal di dunia ini akan selalu berubah, sebesar apapun kita mencoba mempertahankannya, sekuat apapun kita mencegahnya, tak akan bisa melawan apa yang sudah menjadi jalannya.
Yang bisa dilakukan hanyalah melepaskannya dengan ikhlas. Membiarkan semuanya berlalu tanpa harus menahan rasa sakit itu lebih lama.

Beberapa saat ini, aku merasa mengalami masa-masa yang cukup berat. Bahkan lebih berat daripada ketika aku harus bolak-balik menghadap dosenku hanya untuk mendapatkan satu kata 'ACC'. Setidaknya ketika itu aku bisa berkeluh kesah dengan semua orang, dengan teman-temanku yang selalu ada di sana, bahkan dengan orang tuaku meski aku tak ingin membuat mereka khawatir.

Tapi kali ini aku hanya bisa memendamnya dalam hati. Menyimak hari demi hari seiring kepercayaanku pada beberapa orang mulai memudar.
Menempatkan aku pada posisi yang tak terbaca, bahkan bercerita pada orang paling luar dari masalah inipun aku tak mau.
Mungkin ini memang harus kulalui, mungkin ibadahku kurang kuat, mungkin doaku belum diiringi kewajiban yang lengkap.

Intinya, aku sedih mendapati diriku yang tidak lagi bisa memandang dunia dengan cara yang sama. Seolah sedikit demi sedikit aku ditunjukkan betapa segala hal yang ku elu-elukan selama ini bukan apa-apa. Bahkan aku akhirnya mengerti tidak selamanya apa yang kupercayai baik itu benar-benar baik.

Aku tidak bisa meminta agar orang berhenti berubah, karena tidak ada yang abadi selain perubahan itu sendiri.
Tapi kuharap, tak ada lagi perubahan yang bisa menyakiti hatiku. Tak ada lagi alasanku untuk mulai tak percaya pada orang lain, baik yang ku kenal lama sekali maupun yang baru akan masuk ke kehidupanku.

Aku tak tau sejak kapan pikiranku dipenuhi aura negatif seperti ini, tapi entahlah mungkin aku memang pernah melakukan kesalahan besar yang akhirnya menuntunku ke masalah-masalah kecil yang tak bisa kuabaikan ini.

Aku hanya bisa berharap, semoga aku bisa melaluinya karena aku percaya, Tuhan tak akan menguji umatnya melebihi kemampuannya bukan?