Beberapa Minggu ini, aku mulai menyadari sesuatu yang sebenarnya sangat mendasar dan selalu ada di kehidupan sehari-hari.
Selera.
Setiap manusia dilahirkan dengan begitu banyak perbedaan, termasuk apa yang disuka dan tidak.
Dan sebagai manusia lain, tentu kita tak berhak untuk mendikte, menentukan, bahkan men-judge pilihan orang karena kita pun punya selera tersendiri, kan?
Mengamati pergerakan timeline twitter, aku sudah terbiasa dengan adanya twitwar, alias perang kata-kata melalui sosial media dengan 140karakter tersebut.
Ketika itu, tanpa sengaja aku menemukan akun seorang public figur yang entah apa asal muasalnya tiba-tiba menyinggung salah satu boyband korea yang punya fans sejuta umat, sehingga akhirnya terjadilah twitwar heboh antara si public figur ini dengan fandom-fandom (wadah tempat berkumpulnya fans-fans yang sangat solid dan kompak. Semacam Sahabat Noah/Your Raisa seluruh cabang) yang ada di Indonesia.
Tak hanya itu saja, si public figur ini juga menyindir kalangan KPopers Berhijab. Katanya lebih baik melihat cewek-cewek dengan pakaian minim di diskotik daripada cewek-cewek hijabers yang nangis nonton konser kpop.
Langsung saja akunnya diserbu oleh banyak sekali hijabers yang suka KPop dengan segala kalimat-kalimat yang cukup memusingkan hingga tercipta satu hashtag yang akhirnya menjadi trending topic beberapa lama.
Aku, sebagai orang baru yang terkena Hallyu Syndrom (3 tahun belakangan), belum begitu paham Musik-musik Kpop (Karena lebih cenderung suka KDrama), juga sebagai salah satu cewek berhijab (meskipun masih dalam tahap belajar) cukup shock dengan kejadian ini.
Pertanyaan bermunculan dibenakku terkait kejadian tersebut, di antaranya :
1. Apa tujuan si public figur ini menyentuh ranah KPop dengan tiba-tiba? Tak tahukah dia penyuka Kpop di Indonesia ini bukan hanya seribu-dua ribu orang?
2. Apakah dia dengan sengaja mengangkat tema ini agar meningkatkan impression, menambah followers, serta agar bisa lebih terkenal lagi?
3. Apa dasarnya membandingkan cewek-cewek diskotik dengan cewek berhijab yang suka Kpop? Apakah yang berhijab tak boleh punya idola?
4. Kenapa dia repot-repot ngurusin selera orang? Toh orang-orang tersebut sama sekali tak ada hubungan dengannya, hobi orang tersebut tak sedikitpun merugikannya. Jadi kenapa?
5. Apakah semua orang harus sependapat dengannya? Harus satu selera? Tidak kan?
Yah, begitulah aku menanggapi kejadian beberapa waktu lalu, dengan banyak sekali pertanyaan yang tak pernah ku tahu jawabannya.
Dan setelah berpikir lagi, aku menyadari bahwa kita tak bisa memaksakan seseorang untuk suka atau tidak suka pada sesuatu, kita juga tak boleh memandang hobi seseorang dengan pikiran negatif karena kita tidak tahu apa manfaat yang didapatnya karena hobi itu, termasuk menyukai musik-musik Kpop dan ngefans dengan member-member boyband korea.
Kemudian aku mengerti bahwa sesungguhnya beban yang ada di pundak wanita berhijab itu sangat berat. Kita harus menjaga sikap dan perilaku, serta harus mencerminkan sosok muslimah sebaik-baiknya.
Akan tetapi, tak semua wanita berhijab kemudian langsung bertransformasi menjadi wanita solehah. Tentu kami ini masih perlu belajar untuk lebih baik lagi, yang mana hal itu tidak mudah.
Jadi, ku pikir tidak ada salahnya menjadi wanita berhijab yang punya idola, asal tidak berlebihan, tidak melupakan sang pencipta dan Rasul-Nya, serta tidak sampai membuat kita melupakan kewajiban sebagai seorang muslimah.
Jika menjadi wanita berhijab itu berarti segalanya harus dibatasi dengan sangat lekat, tentu akan menjadi beban lain yang bisa membuat kita tertekan dan akhirnya bisa menimbulkan banyak pikiran-pikiran buruk bahwasanya mencoba memperbaiki diri dengan berhijab itu terkesan ribet dan nggak mudah. Nah, kita pasti tidak mau generasi muda berpikir seperti ini, kan?
Wah, jadi melantur kemana-mana. Pokoknya begitu. Intinya, selera manusia itu beda-beda. Sama kayak makan mie instan. Mungkin aku sukanya Indomie Goreng dan Indomie Goreng Kriukk, nah belum tentu kamu suka juga kan? Mungkin saja kamu lebih suka Mie Sedaapp atau Sarimi Isi Dua.
Atau, mungkin aku suka musik Pop tapi ternyata kamu sukanya rock n roll, dangdut, dan jazz.
Selera kita nggak sama kan? Dan kita nggak perlu saling menyalahkan dan mengejek, karena ini selera pribadi. Kesukaan masing-masing.
Jadi, ayo kita hormati dan hargai selera orang lain. Kita tak perlu memaksa orang untuk menyukai apa yang kita suka dan kita juga tak bisa memaksakan diri untuk menyukai apa yang orang lain suka.
Segini aja dulu ya cerita tengang urusan KPop. Next post aku mau bahas tentang selera dalam dunia KDrama. See you soon!
Thanks for reading and visiting^^
Love,
Tamy
0 komentar:
Posting Komentar