Kamis, 23 Februari 2017

Karena Mimpi Bisa Berubah

Posted by Tamy on Februari 23, 2017 with No comments
Nulis postingan ini atas motivasi abis bacain blognya si tde, dan tetiba dia nagih-nagih nyuruh update blog, ngasih ide pula kudu nulis apaan. Jadi yaudah, mari kita curhat lagi. Alert: Ini bakal agak panjang dan lumayan bikin muak (kayaknya), karena isinya curhatan doang. If you think it's going to waste your time, just close this window and say bye hahahaha Once upon a time (halah kayak dongeng),...

Jumat, 10 Februari 2017

Sehangat Matahari Pagi

Posted by Tamy on Februari 10, 2017 with No comments
Untuk kamu yang selalu tersenyum, tiap kali kita bertemu muka, tiap kali kita berpapasan di jalan. Senyum yang singkat, namun hadirnya seperti sinar matahari pagi, hangat, tidak menyengat. Meski tak ada sapa, tak pernah sempat berbicara, tapi aku selalu bahagia kala semesta mempertemukan kita. Tak banyak yang ku tahu tentangmu. Selain nama, tempat tinggal, dan beberapa teman yang juga temanku. Bahkan,...

Rabu, 08 Februari 2017

Masih Betah Kan, Jadi Temenku?

Posted by Tamy on Februari 08, 2017 with No comments
Coy, males sebenernya mau bikin surat buat you. Pasti bakal panjang banget jadinya. Tapi berhubung si Tde udah pernah ku suratin, bolehlah kesempatan emas ini ku kasih ke dirimu juga hahaha. Hey, Iis Qori Lestari! Do you remember the first day we met, more than 4 years ago? Di situ udah keliatan kalo...

Hai lagi, Teman Lama.

Posted by Tamy on Februari 08, 2017 with No comments
Hai lagi, kamu yang nama lengkapnya berisi tiga kata. Tahun lalu, aku juga sempat menulis satu surat untukmu. Dan seperti yang itu, kali ini aku juga tergelitik untuk berbicara lagi denganmu. Meski hanya pembicaraan satu arah, tak apa. Surat ini bukan surat cinta, karena sepertinya kita berdua tidak pernah berada dalam lingkaran penuh emosi itu. Jadi, anggap saja ini sebentuk "Say Hi" yang tak pernah...

Thank you and Sorry

Posted by Tamy on Februari 08, 2017 with No comments
Hey. Maafkan aku yang lagi-lagi masih menyeret bayangmu untuk ku jadikan tujuan dari surat kali ini. Tapi tenang, aku bukannya mau marah-marah atau bersedih-sedih, menyalahkan keadaan, membenci setiap kesalahan, dan bertingkah menyebalkan dengan terus menyimpanmu dalam kenangan. Setelah denial sekian lama, akhirnya aku tau bahwa semesta memang bukan milik kita berdua saja. Banyak manusia lain hidup...