Kamis, 04 Februari 2016

Karena Aku Sungguh Merasa Bahagia

Posted by Tamy on Februari 04, 2016 with No comments

Berharap waktu berhenti, bukankah itu permintaan tak masuk akal? Memang.
Tapi terkadang, banyak manusia yang menginginkannya. Ketika dia merasakan bahagia yang tak bisa dijelaskan dengan ribuan kata, ketika dia tak mau saat-saat menyenangkan itu berlalu, akan ada bisikan kecil dari lubuk hatinya bahwa dia ingin waktu berhenti bergerak.

Membiarkannya dibuai oleh manisnya perasaan senang tak terkira. Namun, itu hanyalah perumpamaan.
Karena sesungguhnya, orang-orang berharap agar mereka selalu dan terus merasakan perasaan tersebut, bukan meminta waktu berhenti secara harfiah, tetapi ingin disetiap waktunya diisi oleh perasaan yang sama, berulang-ulang.

Seperti halnya diriku...
Aku ingin ada satu teknologi untuk mengabadikan momen, bukan melalui foto ataupun video.
Aku ingin memiliki satu benda yang mampu menyimpan kenangan, untuk kemudian sewaktu-waktu bisa kuulang kembali. Bukan, bukan hanya dengan memandangi cerita yang melintas, tapi aku ingin melaluinya lagi. Melakukan hal yang sama persis.

Aku akan menemukan diriku yang memandang lurus, melamunkan entah apa, kemudian tersentak ketika sadar ada sepasang mata lain yang menatap tajam ke dalam manik mataku, tak jelas apa maksudnya.
Tatapan yang hangat, menenangkan, tapi penuh rasa penasaran itu membuatku bertanya-tanya. Kenapa? Ada yang salahkah? Batinku terus mengajukan perkiraan.

Lalu, aku akan mendapati ponselku tak pernah sepi. Ada saja cerita mengalir dari suara khas-mu ataupun kalimat-kalimat singkat yang tertuang pada beberapa karakter di kotak masuk pesan, dan mampu membuatku tersenyum meski bahkan tak memandangmu.
Caramu bertanya, caramu menjelaskan, caramu menegaskan pendapat, caramu memujiku dan mengolok-olokku, Semuanya terasa nyata di dalam pikiran.

Ah, aku masih ingat ketika kita berdebat tentang klub bola favorit siapa yang terbaik. Yang kemudian akan menjadi juara UEFA Champions League. Pemain mana yang layak mendapat Ballon d'Or, Puskas Award, dan Golden Boot. Negara mana yang berhak menjuarai World Cup dan EURO, sama-sama tak pernah mau mengalah, mendukung pilihan masing-masing yang selalu berbeda. Tapi aku menyukainya.

Aku akan menemukan tangan kananku mencoret-coret abstrak di buku, sementara tangan kiri memegang ponsel, mendengarkanmu bernyanyi di ujung sana. Mungkin tak sebagus suara Ariel atau Adam Levine, tapi perasaanku melayang.

Aku akan menemukan dirimu yang tersenyum, dan tanpa sadar satu senyuman juga terlukis di wajahku, disertai beberapa dentuman aneh yang tiba-tiba hadir memecah kebisuan di hatiku.

Saat itu, aku tak berharap waktu berhenti. Aku hanya berdoa semoga aku bisa merasakan perasaan ini lebih lama, lebih lama lagi sampai aku lupa sudah berapa lama aku begitu.
Karena aku sungguh merasa bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar